BM (Titik Nol)

Benchmark (BM) adalah pilar yang dibuat sebagai titik tetap yang menunjukkan posisi (X,Y) dan ketinggian (Z) lokasi tersebut sebagai titik control. Benchmark biasanya diletakkan di lokasi yang jelas terlihat akan tetapi tidak berada di lokasi yang banyak terganggu. Benchmark sebaiknya dibuat berpasangan dan antara 2 Benchmark tersebut dapat saling melihat, diletakkan di lokasi strategis yang dapat dijangkau dari seluruh penjuru. Di kebun, Benchmark biasanya diletakkan di depan kantor besar berupa patok beton setinggi + 30 cm, permukaanya datar dan terdapat lempeng logam bercap BPN ataupun lempeng logam bertanda silang yang menunjukkan titik lokasi koordinat BM. Manfaat Benchmark dibidang perkebunan. 

• Penentuan dan pengecekan koordinat batas kebun di lapangan (menggunakan Theodolite, GPS RTK). Selama ini penentuan batas kebun (Kadastral) dilakukan oleh BPN dengan GPS Geodetik menggunakan BM yang terletak di lokasi umum yang cukup jauh dari kebun, sehingga tingkat akurasinya mungkin akan jauh berkurang. Dengan adanya BM di kebun akan meminimalisir kesalahan dan meningkatkan akurasi dalam penentuan batas tersebut. Kebun tidak dapat melakukan pengecekan batas kebun tersebut jika hanya menggunakan GPS Garmin karena akurasi GPS tersebut sangat besar (+6 m). untuk menentukanya sebaiknya digunakan GPS geodetic ataupun GPS RTK (Real Time Kinematik) yang memerlukan BM sebagai Base Koreksi. 
• Bloking (menggunakan Kompas dan Theodolite/Total Station) Kompas yang digunakan untuk bloking biasanya memiliki arah utara magnetic yang bervariasi berkisar – 0,50 s/d -1,50 dari arah utara sebenarnya (utara peta) untuk itu sebelum digunakan dan secara berkala kompas yang digunakan di kalibrasi dahulu menggunakan BM kebun. Bloking menggunakan Theodolite maupun Total Station diperlukan BM sebagai titik nol pengukuran kerangka poligon. 
• Pengukuran blok (Menggunakan GPS Geodetik, GPS RTK). Pengukuran blok GPS Geodetik maupun GPS RTK diperlukan BM sebagai Base Koreksi. 
• Pengukuran Topografi dan Leveling lahan untuk seting areal water management, areal aplikasi POME, dan teras kontur. Pengukuran Topografi dan leveling memerlukan titik acuan yang sudah diketahui pasti ketinggianya dari permukaan laut (Mean Sea Level ) terkait penggunaanya dalam water management & POME yang memerlukan akurasi tinggi maka kesalahan penetuan ketinggian akan berakibat kesalahan data contouring, dan sangat berpengaruh terhadap kebijakan yang diambil dalam pelaksanaan WM & POME 
• Digunakan untuk kalibrasi alat-alat survey (Theodolite, Total Station, Kompas, Altimeter.